Selasa, 13 Oktober 2009

Bagaimana Kualitas Soal UN 2008/2009 untuk Mapel Biologi SMA?

Kita selaku guru Biologi cukup bangga dengan soal UN 2008/2009 untuk mata pelajaran Biologi yang masih menjaga konsistensi tingkat kesukaran, kesesuaian soal dengan SKL, termasuk distribusi/perseberan soal seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian kita harus kritis untuk selalu memberikan kritik yang membangun untuk lebih terjaganya kualitas isi dari soal UN pada tahun-tahun berikutnya. Mari coba kita telaah beberapa soal yang menimbulkan multitafsir ataupun soal yang tidak valid:
1. soal no. 4 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
2. soal no. 16 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
3. soal no. 20 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
4. soal no. 30 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
5. soal no. 36 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
Ulasan :
1. soal no. 4
Berikut ini fase-fase perkembangbiakan tananman yang tergolong kormofita berspor:
1. sporofit
2. sporangium
3. spora
4. protalium
5. anteridium/arkegonium
6. gamaet jantan/betina
7. zigot
Urutan fase dalam pergiliran keturunan/metagenesis tanaman paku adalah....
A. 1-2-3-4-5-6-7
B. 2-3-4-5-6-7-1
C. 3-4-5-6-7-2-1
D. 5-6-7-1-2-3-4
E. 5-6-7-3-2-1-4

Metagenesis adalah peristiwa pergliliran keturunan dari fase generatif ke vegetatif atau sebaliknya. Melihat definisi tersebut dari soal UN 2008/2009 no. 4 ada 3 option yang benar yaitu A, B, D karena metagenesis adalah siklik jadi dimulai dari tahap manapun asal urutannya benar maka tidak dapat dipersalahkan. Sedangkan option C dan E bukan merupakan urutan fase dalam pergiliran keturunan tanaman paku. Dengan demikian soal no.4 (D15-P14-2008/2009) praktis tidak memiliki option yang dipilih karena option benar/pilihan lebih dari satu. Soal no.4 (D15-P14-2008/2009) tidak valid.

2. Soal no. 16
Perhatikan tabel berikut!
Nomor, Organ, Enzim yang dihasilkan, Fungsi mengubah
I. Mulut; Ptialin; Amilum menjadi Maltosa

II. Lambung; Pepsin; Protein menjadi Peptida

III. Pankreas; Lipase; Gliserin asam menjadi lemak

IV. Usus 12 jari; Sakarase; Sukarosa asam menjadi amino

V. Pankreas; Enterokinase; Tripsinogen menjadi tripsin

Hubungan yang tepat antara organ, enzim yang dihasilkan, dan fungsinya terdapat pada...
A. I, II, dan III
B. I, II, dan IV
C. I, II, dan V
D. II, III, dan IV
E. III, IV, dan V


(tunggu ulasan selanjutnya)

Rabu, 07 Oktober 2009

Obat herbal untuk Asam Urat Mungkin cocok untuk Anda

Asam urat dibentuk dari pemecahan basa nitrogen dari jenis purin yaitu Adenin ataupun guanin. Namun demikian as. urat dapat juga disintesis langsung dari 5-fosforibosil pirofosfat (5-PRPP) dan glutamin. Produksi as. urat meningkat juga pada penderita leukemia dan pneumonia karena meningkatnya pemecahan sel darah putih yang kaya as. urat. Pada manusia, as. urat diekskresikan di dalam urin, tetapi pada mamalia lain as. urat dioksidasi menjadi alantoin sebelum diekskresikan. Kadar as. urat darah normal pada manusia adalah 4 mg/dl. Jika kadar as. urat lebih dari kadar normal tersebut maka penyakit sering disebut "gout": penyakit yang ditandai dengan serangan rekurens artritis, deposit urat dipersendian, ginjal, dan jaringan lain, dan kadar as. urat di darah dan urin meninggi akan mengancam. Penyakit gout sering diobati dengan obat kimia fenilbutazon dan probenezid yang menghambat reabsorbsi as. urat di tubulus ginjal ataupun menggunakan allopurinol yang berperan menghambat xantin oksidase. Pengobatan herbal penyakit yang disebabkan oleh as. urat anda dapat menggunakan resep berikut : 11 lembar daun salam tua (follium Eugenia polyantha) + 3 buah pinang (fructus Areca catechu)masing-masing belah menjadi 4 bagian dididihkan dengan 3 gelas(3 x 250 ml) air sampai tinggal 2 gelas minum pagi dan sore. Insya Allah jika diminum rutin dalam waktu 3 hari terjadi penurunan kadar as. urat yang signifikan. Silahkan mencoba dan semoga berhasil. Amin.

Senin, 05 Oktober 2009

Penulisan NADPH/NADPH2 dan NADH/NADH2 yang benar?

NADP sesungguhnya sangat mirip dengan NAD, perbedaannya terletak pada gugus gula yang mengikat basa nitrogen (adenin) atau sering disebut Adenosin pada C no. 2, jika pada NADP berikatan dengan (PO4)/gugus phosphat sedangkan NAD berikatan dengan (OH)/hidroksida. Keduanya merupakan koenzim yang bermuatan positif (kation) sehingga jika tereduksi akan membentuk NADPH bukan NADPH2 ataupun NADH bukan NADH2. Sehingga penulisan NADPH dan NADH-lah yang benar dari NADP dan NAD yang tereduksi. (Frey, A.P and Avian D. Hegeman. 2007. Enzymatic Reaction Mechanisms. Oxford University Press. New York, 130); (Campbell, dkk. 2003. Biologi. Edisi ke-5 jilid I. Erlangga. Jakarta. Hal : 307)

Gambar Polynukleotida ADN pada soal-soal UN benarkah?

Gambar pasangan nukleotida disetiap UN bahkan UN terbaru 2 tahun terakhir yaitu soal UN 2008 no. 26 (D14-P14-2007/2008) dan UN 2009 no. 30 (D14-P14-2008/2009) digambar tanpa memperhatikan kaidah yang benar sehingga kesalahan konsep selalu terjadi. Gambar atau pertanyaannya tidak memperhatikan arah letak atom C-nya dari gambar nukleotida ( jika yang satu 5' - 3' maka pasangannya 3' - 5' ) padahal ini sangat penting agar penentuan gambar tersebut sebagai nukleotida atau nukleosida dapat dipastikan. Untuk memahami konsep nukleotida tentunya adalah nukleosida yang pada C no. 5 dari deoksiribosanya mengikat gugus phosphat. Semua literatur yang akuntabel baik pada literatur Genetika, Biokimia, maupun Biologi (misal: Campbell, at all. 2003. Biologi. Edisi ke-5 jilid 1. Hal: 307) menyatakan seperti yang tersebut di atas. Sehingga penentuan Gugus : Gula-basa nitrogen-phosphat tidak boleh serampangan harus mengikuti kaidah kimiawi dari nukleotida. Mari teman-teman guru Biologi untuk mencermatinya.

Hasil Akhir Respirasi Aerob 36 ATP/38ATP?

Banyak buku-buku Biologi SMA menjelaskan bahwa hasil akhir dari respirasi aerob 36 ATP dengan asumsi NADH sitoplasmik masuk ke dalam mitokondria membutuhkan 2 ATP. Namun demikian jika kita membaca buku dari Michael E. Houston dengan judul Biochemestry Primer For Exercise Scince tahun 2006 hal ;126-127 ataupun buku dari Larry Rex Engelking dengan judul Text Book of Veterinary Physiological Chemistry tahun 2004 hal ; 199-202 dijelaskan tidak demikian. Menurut kedua buku tersebut ATP tidak dibutuhkan saat NADH sitoplasmik memasuki Mitokondria akan tetapi digunakan shuttle/ulang-alik dalam pengangkutannya. Jika pengangkutan NADH sitoplasmik menggunakan shuttle Malat maka hasil akhir 38 ATP (seperti pada sel jantung) hal ini terjadi karena NADH sitoplasmik yang masuk sesampainya di mitokondria tetap dalam bentuk NADH. Jika NADH sitoplasmik diangkut melalui shuttle Glyserol-3P (mis. otot terbang serangga, sel otak, sel otot putih dan hati dari mamalia) maka hasil akhir dari respirasi aerob adalah 36 ATP karena NADH sitoplasmik dalam shuttle glyserol-3P sesampainya di dalam mitokondria akan menjadi FADH2. Sehingga hasil akhir respirasi aerob dapat berjumlah 36 ATP ataupun 38 ATP sesuai dengan shuttle apa yang digunakan NADH sitoplasmik untuk memasuki mitokondria (Karena membran mitokondria impermeable terhadap NADH maka tidaklah mungkin ada pengangkutan NADH sitoplasmik secara langsung ke dalam mitokondria).

Minggu, 04 Oktober 2009

METODE PRAKTIS PENYELESAIAN SOAL-SOAL PERSILANGAN DIHIBRID ATAU LEBIH DALAM PEMBELAJARAN GENETIKA

Metode praktis penyelesaian soal-soal persilangan dihibrid atau lebih dalam pembelajaran genetika kelas XII IPA semester I, didasarkan pada penguasaan jumlah kombinasi yang terbentuk dalam suatu persilangan dan penguasaan berbagai persilangan monohibrid, karena persilangan dihibrid atau lebih pada dasarnya identik dengan hasil kali dari persilangan monohibridnya. Apabila dasar penguasaan metode praktis tersebut telah dikuasai maka soal-soal persilangan dihibrid atau lebih dalam pembelajaran genetika bila dapat diselesaikan dengan kuadrat Punnet, pasti dapat diselesaikan dengan metode praktis ini. Metode Praktis ini memiliki kecepatan dan ketepatan di dalam penyelesaian soal-soal persilangan dihibrid atau lebih dalam pembelajaran genetika dibandingkan kuadrat Punnet.