1. Halaman 44
a. Gambar 2.6 struktur NAD : ikatan antara adenin dengan gula ribosa dan nikotinamid dengan gula ribosa tidak terhubung, seharusnya nikotinamid dan adenin terikat pada C no. 5 dari gula pentosanya sedangkan pada gb. 2.6 rantai C no. 5 tidak ada tampak gugus gula penyusunnya seperti senyawa kimia berkarbon 4 sehingga gugus adenin dan gugus nikotinamid tidak terhubung.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 147
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 100
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 163
- Murray, Robert K., et all. Biokimia Harper. Jakarta: Erlangga. Hal : 71
- Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 85
b. Kalimat pada alinia ke-2 dikatakan ”......, jika molekul NAD direduksi menjadi molekul NADH2 .....” : Yang benar jika NAD+ direduksi maka akan menjadi NADH bukan NADH2 demikian juga NADP+ jika direduksi akan menjadi NADPH bukan NADP H2.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 146 – 147
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 100
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 162 – 163
- Murray, Robert K., et all. 1995. Biokimia Harper. Jakarta: Erlangga. Hal : 70 – 74
- Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 85
- Dewick, Paul M. 2009. Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach. West Sussex: John Wiley & Sons. Hal: 24 – 25
- Albert, B. 2008. Essential Cell Biology. New York : Garland Science. Hal : 110
2. Halaman 45
a. Gambar 2.7 Reaksi glikolisis : Reaksi kimia perubahan glukosa-6-P menjadi fruktosa-6-P tidak membutuhkan ATP tetapi pada gambar tertera dibutuhkan 1 molekul ATP
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 148
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 260 – 261
- Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 117
b. Keterangan dari glikolisis : ”Glikolisis ini terjadi pada saat sel memecah moleul glukosa............yang melalui dua rangkaian reaksi yaitu rangkaian I (pelepasan energi) dan rangkaian II (membutuhkan oksigen).....” :
• Reaksi awal dari glikolisis yaitu dari glukosa sampai terbentuknya fruktosa-1,6-diP (3 reaksi kimia I) reaksi ini malah membutuhkan 2 ATP dan ini proses reaksi kimia tidak dapat dikatakan sebagai pelepasan energi tetapi reaksi tersebut membutuhkan energi.
• Sedangkan reaksi kimia dari fruktosa-1,6-diP sampai terbentuknya 2 molekul asam piruvat (7 reaksi kimia) reaksi ini menghasilkan 4 ATP dan reaksi glikolisis ini tidak pernah membutuhkan oksigen karena semua proses reaksi Glikolisis terjadi di sitoplasma. Respirasi Aerob maupun Anaerob juga melalui glikolisis.
Dasar : - Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 164 - 168
- Swanson, Todd A. Et all. 2006. Biochemistry and Molecular Biology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Hal: 89
3. Halaman 46
a. Ulasan Rangkaian I : ”..........Jadi untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa-1,6-diP dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya fruktosa -1,6-diP masuk ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton fosfat...........”
• kata dibutuhkan berarti menggunakan jadi bukan -2 ATP akan tetapi penulisan tetap 2 ATP, karena menggunakan berarti hutang (-) jika (-) bertemu (-) hasilnya akan positif, untuk jumlah akhir ATP kata membutuhkan jelas digunakan untuk mengurangi hasil akhir. Jadi jika ada pertanyaan berapa ATP yang dibutuhkan untuk reaksi I dari glikolisis jawabnya haruslah 2 ATP bukan -2 ATP.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 148 - 151
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 258 – 269
- Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 116
- Pack, Philip E. 2007. Cliff AP Biologi. Hoboken: Wiley Publishing. Hal : 45
• 10 tahap reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol) dari sel, jadi tidaklah mungkin tahapan dari glikolisis terjadi di mitokondria.
Dasar : - Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 116 dan seluruh literature yang kami tulis di atas
• perubahan fruktosa-1,6-diP menjadi dua senyawa kimia yaitu 1 molekul Gliseraldehid-3-P dan 1 molekul dihidroksiaseton-P (bukan dehidroksik aseton fosfat) yang terjadi di sitoplasma sel merupakan reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim Aldolase. Karena kata de- berarti kehilangan (degeneratif) sedangkan di- berarti dua.
Dasar : - McMurry, J. & Tadhg P. Begley. 2005. The OrganicChemistry of Biological Pathways. Colorado: Roberts and Company Publisher. Hal : 199 dan seluruh literature yang kami tulis di atas.
b. Ulasan Rangkaian II
”Rangkaian II (membutuhkan oksigen) berlangsung di dalam mitokondria.....”
• Proses keseluruhan 10 tahap reaksi glikolisis tidak dibutuhkan oksigen dan seluruh proses dari 10 tahap glikolisis terjadi di sitoplasma sel.
Dasar : - Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 116 dan semua literature yang kami tulis di atas.
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 262
4. Halaman 47
a. ”Selama berlangsungnya reaksi oksigen yang diambil dari air untuk digunalan mengoksidasi dua atom C menjadi CO2, proses tersebut disebut dekarboksilasi oksidatif”.
• Dekarboksilasi oksidatif adalah suatu proses dehidrogenase yang melibatkan pemindahan gugus karboksil sebagai molekul CO2 dan gugus asetil sebagai asetil-Co.A (Lehninger: 116). Rangkaian reaksi kimia ini membutuhkan 3 enzim utama yaitu Dekarboksilai piruvat, dehirolipoil transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase yang mana dalam prosesnya tidak menggunakan oksigen sehingga tidak dapat disebut reaksi oksigen. CO2 yang terbentuk dari hasil reaksi yang dikatalisis oleh enzim piruvat dekarboksilase murni berasal dari asam piruvat. Adapun kata oksidasi diambil dari adanya senyawa kimia yang kehilangan elektron dalam prosesnya yaitu reaksi yang dikatalis oleh enzim dehidrolipoil dehidrogenase sehingga reaksi tersebut disebut dekarboksilasi oksidatif.
Dasar : - Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 116 dan 118
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 168
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 289 – 290
b. Gb. Gambar2.8
• Pada awal reaksi (dekarboksilasi osidatif) Asam piruvat diubah menjadi as. Piruvat, dan pada siklus Krebs saat reaksi : asam α-ketoglutarat menjadi as suksinat dihasilkan FADH2, sesungguhnya yang benar 2 as. Piruvat diubah menjadi 2 asetyl-Co.A dan pada reaksi as. α-ketoglutarat menjadi succynil-Co.A tidak dihasilkan FADH2 tetapi dihasilkan NADH dan juga CO2.
Dasar : - Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 169 dan semua buku yang kami tulis di atas.
5. Halaman 48
”...............Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO2 serta 8 pasang atom H yang akan masuk ke rantai transpor elektron”.
• Hasil akhir tidak dapat di tulis 8 pasang atom H saja tetapi harus ditulis dalam bentuk ikatan kimianya yaitu 6 NADH + 6 H+ dan 2 FADH2 (untuk 6 NADH + 6 H+ sering hanya ditulis 6 NADH) yang berasal dari dua kali siklus Krebs.
Dasar : - Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 296
6. Halaman 49
a. Gb. 2.9 Bagan transformasi energi : pada sitokrom aa3 pusat reaksi berupa ion Cu yang mengalami reaksi redoks (kupro = Cu+ - kupri = Cu2+).
• Dari berbagai literatur pusat reaksi dari semua sitokrom adalah ion Fe yang akan mengalami reaksi redoks (fero2+ menjadi bentuk feri 3+ atau sebaliknya). Pada buku Lehninger hal :164 hanya dikatakan unsur Cu yang menalami perubahan redoks kupro-kupri berpartisipasi dengan kedua gugus heme akan tetapi dengan jelas ion Fe merupakan pusat reaksi dari sitokrom aa3.
Dasar : - Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 158 dan 164
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 304
- Bordanier, Carolyn D., et all.2007. Handbook of nutrition and food. Boca Raton: Taylor & Francis Group. Hal : 130
b. Keterangan hasil 38 ATP : ”...........dan 6 ATP dari siklus Krebs
(berasal dari 10 NADH)..............”.
• Jika transpor elektron respiratorius tidak dimunculkan tetapi dekarboksilasi oksidatif diikutsertakan maka hasil ATP pada daur Krebs tidak mungkin hanya 6 ATP dan NADH dari siklus Krebs tidaklah 10 NADH akan tetapi akan dihasilkan 24 ATP berasal dari 2 ATP pada tingkat substrat + 18 ATP dari 6 NADH melalui fosforilasi oksidasi (transpor elektron) + 4 ATP dari 2 FADH2(melalui transpor elektron). Karena 10 NADH itu berasal dari = 2NADH hasil glikolisis + 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidasi + 6 NADH hasil daur Krebs.
Demikian juga keterangan 1) untuk hasil ATP dari 10 NADH tidak mungkin menghasilkan 34 ATP tetapi hanya 30 ATP dari 10 NADH X 3 ATP (bukan selama 3 kali). 34 ATP berasal dari 10 NADH dari proses fosforilasi oksidasi (transpor elektron respiratorius) + 4 ATP dari reaksi tingkat substrat pada glikolisis = 2 ATP dan daur Krebs 2 ATP. Untuk keterangan 2) 4 ATP bukan berasal dari 2 NADH tetapi dari 2 FADH2 serta bukan selama 2 kali tetapi 2 FADH2 X 2 ATP.
Catatan : hasil akhir respirasi aerob 38 ATP jika shuttle malat digunakan dalam pengangkutan NADH hasil glikolisis ke mitokondria dan 36 ATP apabila shuttle glyserol-P yang digunakannya, hal ini terjadi karena membran mitokondria impermeabel terhadap NAD+ ataupun NADH sehingga untuk memasuki mitokondria dibutuhkan ulang-alik/shuttle malat ataupun aspartat .
Dasar : - Swason, Todd A.,et all. 2008. Biochemistry and Molecular Biology. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins. Hal: 96 – 98.
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 307 – 308
7. Halaman 50
” 8 ATP – 2 NADH = 8 – 2(3ATP) = 2 ATP”
• Keterangan ini akan menjadi rancu karena 2 ATP yang terbentuk dari proses respirasi anaerob baik fermentasi as. Laktat maupun fermentasi alkohol berasal dari proses glikolisis. Keterangan di atas sesungguhnya dipergunakan untuk menyatakan energi dalam bentuk ATP pada fermentasi (respirasi anaerob) jika dibandingkan dengan proses glikolisis pada respirasi aerob akan kehilangan 2 (3ATP) karena 2 molekul NADH hasil dari glikolisis pada fermentasi tidak masuk ke dalam rantai transpor respiratorius tetapi sebagai pereduksi (donor elektron dan ion H+) langsung yang terjadi di dalam sitoplasma/sitosol.
Dasar : - Pommerville, Jeffrey C. 2008. Alcamo’s Fundamentals of Microbiology : Body Systems. Sudbury: Johns and artlett Publishers. Hal : 172 – 174
- Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : fermentasi as. Laktat Hal : 88 – 89 sedangkan untuk fermentasi alkohol Hal : 102 – 103
8. Halaman 55
”...., jikla elektronnya berasal dari fotosistem I bersifat nonsiklus dan apabila elektronnya berasal dari fotosistem II bersifat siklus”.
9. Halaman 56
”...., elektronnya berasal dari P700. Elektron yang terlempar keluar orbit dan ditangkap oleh akseptor elektron yaitu NADPH kemudian elektron bersamaan dengan 2H- berasal dari pecahan H2O mengikuti jalannya elektron siklik..............”.
• Mohon dilihat gb. 2.10 tampak jelas jika elektron berasal dari Fotosistem I dan kembali ke fotosistem I yang disebut arus elektron siklik (siklus). Sedangkan jika elektron mengalir dari fotosistem II ke fotosistem I yang bekerja adalah Ps. I dan Ps. II disebut arus elektron non siklik sehingga aliran elektron untuk arus elektron siklik : Ps. I ke Ps. I sedangkan untuk arus elektron nonsiklik : H2O Ps. II Ps. I NADP+
• Jadi tampak jelas bahwa jika Ps. II bekerja pasti Ps. I juga ikut bekerja dalam arus elektron nonsiklik bukan siklik.
Dasar : - Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 361 – 366
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 320 – 322
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal :
- Goldberg, Deborah T. 2003. How to Prepare for AP Biology. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 74 – 76
10. Halaman 57 & 58
• Contoh kemosintesis pada point : a. Bagan reaksi kimia dari bakteri belerang kemosintetik (hal. 58) digunakan cahaya dan klorofil, seharusnya tidak menggunakan cahya ataupun klorofil. Pada bagan reaksi kimia sintesis karbohidrat secara kemosintesis juga digunakan cahaya dan klorofil (hal. 59), reaksi tertera pada hal 59 tentang bakteri belerang itu bukan kemosintesis tetapi ftosintesis yaitu bakteri belerang ungu (Chromatium) seharusnya tidak dicantumkan cahaya dan klorofil.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Hal : 837 & 838
Hormat kami:
JOKO SURYANTO, S.Pd.
Unit Kerja :
SMAN 2 PURBALINGGA
Alamat unit kerja :
Jl. Pucung Rumbak Bancar Purbalingga (0281)892180
Kontak Person:
085291147406
Rabu, 06 Januari 2010
Selasa, 13 Oktober 2009
Bagaimana Kualitas Soal UN 2008/2009 untuk Mapel Biologi SMA?
Kita selaku guru Biologi cukup bangga dengan soal UN 2008/2009 untuk mata pelajaran Biologi yang masih menjaga konsistensi tingkat kesukaran, kesesuaian soal dengan SKL, termasuk distribusi/perseberan soal seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian kita harus kritis untuk selalu memberikan kritik yang membangun untuk lebih terjaganya kualitas isi dari soal UN pada tahun-tahun berikutnya. Mari coba kita telaah beberapa soal yang menimbulkan multitafsir ataupun soal yang tidak valid:
1. soal no. 4 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
2. soal no. 16 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
3. soal no. 20 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
4. soal no. 30 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
5. soal no. 36 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
Ulasan :
1. soal no. 4
Berikut ini fase-fase perkembangbiakan tananman yang tergolong kormofita berspor:
1. sporofit
2. sporangium
3. spora
4. protalium
5. anteridium/arkegonium
6. gamaet jantan/betina
7. zigot
Urutan fase dalam pergiliran keturunan/metagenesis tanaman paku adalah....
A. 1-2-3-4-5-6-7
B. 2-3-4-5-6-7-1
C. 3-4-5-6-7-2-1
D. 5-6-7-1-2-3-4
E. 5-6-7-3-2-1-4
Metagenesis adalah peristiwa pergliliran keturunan dari fase generatif ke vegetatif atau sebaliknya. Melihat definisi tersebut dari soal UN 2008/2009 no. 4 ada 3 option yang benar yaitu A, B, D karena metagenesis adalah siklik jadi dimulai dari tahap manapun asal urutannya benar maka tidak dapat dipersalahkan. Sedangkan option C dan E bukan merupakan urutan fase dalam pergiliran keturunan tanaman paku. Dengan demikian soal no.4 (D15-P14-2008/2009) praktis tidak memiliki option yang dipilih karena option benar/pilihan lebih dari satu. Soal no.4 (D15-P14-2008/2009) tidak valid.
2. Soal no. 16
Perhatikan tabel berikut!
Nomor, Organ, Enzim yang dihasilkan, Fungsi mengubah
I. Mulut; Ptialin; Amilum menjadi Maltosa
II. Lambung; Pepsin; Protein menjadi Peptida
III. Pankreas; Lipase; Gliserin asam menjadi lemak
IV. Usus 12 jari; Sakarase; Sukarosa asam menjadi amino
V. Pankreas; Enterokinase; Tripsinogen menjadi tripsin
Hubungan yang tepat antara organ, enzim yang dihasilkan, dan fungsinya terdapat pada...
A. I, II, dan III
B. I, II, dan IV
C. I, II, dan V
D. II, III, dan IV
E. III, IV, dan V
(tunggu ulasan selanjutnya)
1. soal no. 4 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
2. soal no. 16 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
3. soal no. 20 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
4. soal no. 30 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
5. soal no. 36 dengan kode soal D15-P14-2008/2009
Ulasan :
1. soal no. 4
Berikut ini fase-fase perkembangbiakan tananman yang tergolong kormofita berspor:
1. sporofit
2. sporangium
3. spora
4. protalium
5. anteridium/arkegonium
6. gamaet jantan/betina
7. zigot
Urutan fase dalam pergiliran keturunan/metagenesis tanaman paku adalah....
A. 1-2-3-4-5-6-7
B. 2-3-4-5-6-7-1
C. 3-4-5-6-7-2-1
D. 5-6-7-1-2-3-4
E. 5-6-7-3-2-1-4
Metagenesis adalah peristiwa pergliliran keturunan dari fase generatif ke vegetatif atau sebaliknya. Melihat definisi tersebut dari soal UN 2008/2009 no. 4 ada 3 option yang benar yaitu A, B, D karena metagenesis adalah siklik jadi dimulai dari tahap manapun asal urutannya benar maka tidak dapat dipersalahkan. Sedangkan option C dan E bukan merupakan urutan fase dalam pergiliran keturunan tanaman paku. Dengan demikian soal no.4 (D15-P14-2008/2009) praktis tidak memiliki option yang dipilih karena option benar/pilihan lebih dari satu. Soal no.4 (D15-P14-2008/2009) tidak valid.
2. Soal no. 16
Perhatikan tabel berikut!
Nomor, Organ, Enzim yang dihasilkan, Fungsi mengubah
I. Mulut; Ptialin; Amilum menjadi Maltosa
II. Lambung; Pepsin; Protein menjadi Peptida
III. Pankreas; Lipase; Gliserin asam menjadi lemak
IV. Usus 12 jari; Sakarase; Sukarosa asam menjadi amino
V. Pankreas; Enterokinase; Tripsinogen menjadi tripsin
Hubungan yang tepat antara organ, enzim yang dihasilkan, dan fungsinya terdapat pada...
A. I, II, dan III
B. I, II, dan IV
C. I, II, dan V
D. II, III, dan IV
E. III, IV, dan V
(tunggu ulasan selanjutnya)
Rabu, 07 Oktober 2009
Obat herbal untuk Asam Urat Mungkin cocok untuk Anda
Asam urat dibentuk dari pemecahan basa nitrogen dari jenis purin yaitu Adenin ataupun guanin. Namun demikian as. urat dapat juga disintesis langsung dari 5-fosforibosil pirofosfat (5-PRPP) dan glutamin. Produksi as. urat meningkat juga pada penderita leukemia dan pneumonia karena meningkatnya pemecahan sel darah putih yang kaya as. urat. Pada manusia, as. urat diekskresikan di dalam urin, tetapi pada mamalia lain as. urat dioksidasi menjadi alantoin sebelum diekskresikan. Kadar as. urat darah normal pada manusia adalah 4 mg/dl. Jika kadar as. urat lebih dari kadar normal tersebut maka penyakit sering disebut "gout": penyakit yang ditandai dengan serangan rekurens artritis, deposit urat dipersendian, ginjal, dan jaringan lain, dan kadar as. urat di darah dan urin meninggi akan mengancam. Penyakit gout sering diobati dengan obat kimia fenilbutazon dan probenezid yang menghambat reabsorbsi as. urat di tubulus ginjal ataupun menggunakan allopurinol yang berperan menghambat xantin oksidase. Pengobatan herbal penyakit yang disebabkan oleh as. urat anda dapat menggunakan resep berikut : 11 lembar daun salam tua (follium Eugenia polyantha) + 3 buah pinang (fructus Areca catechu)masing-masing belah menjadi 4 bagian dididihkan dengan 3 gelas(3 x 250 ml) air sampai tinggal 2 gelas minum pagi dan sore. Insya Allah jika diminum rutin dalam waktu 3 hari terjadi penurunan kadar as. urat yang signifikan. Silahkan mencoba dan semoga berhasil. Amin.
Senin, 05 Oktober 2009
Penulisan NADPH/NADPH2 dan NADH/NADH2 yang benar?
NADP sesungguhnya sangat mirip dengan NAD, perbedaannya terletak pada gugus gula yang mengikat basa nitrogen (adenin) atau sering disebut Adenosin pada C no. 2, jika pada NADP berikatan dengan (PO4)/gugus phosphat sedangkan NAD berikatan dengan (OH)/hidroksida. Keduanya merupakan koenzim yang bermuatan positif (kation) sehingga jika tereduksi akan membentuk NADPH bukan NADPH2 ataupun NADH bukan NADH2. Sehingga penulisan NADPH dan NADH-lah yang benar dari NADP dan NAD yang tereduksi. (Frey, A.P and Avian D. Hegeman. 2007. Enzymatic Reaction Mechanisms. Oxford University Press. New York, 130); (Campbell, dkk. 2003. Biologi. Edisi ke-5 jilid I. Erlangga. Jakarta. Hal : 307)
Gambar Polynukleotida ADN pada soal-soal UN benarkah?
Gambar pasangan nukleotida disetiap UN bahkan UN terbaru 2 tahun terakhir yaitu soal UN 2008 no. 26 (D14-P14-2007/2008) dan UN 2009 no. 30 (D14-P14-2008/2009) digambar tanpa memperhatikan kaidah yang benar sehingga kesalahan konsep selalu terjadi. Gambar atau pertanyaannya tidak memperhatikan arah letak atom C-nya dari gambar nukleotida ( jika yang satu 5' - 3' maka pasangannya 3' - 5' ) padahal ini sangat penting agar penentuan gambar tersebut sebagai nukleotida atau nukleosida dapat dipastikan. Untuk memahami konsep nukleotida tentunya adalah nukleosida yang pada C no. 5 dari deoksiribosanya mengikat gugus phosphat. Semua literatur yang akuntabel baik pada literatur Genetika, Biokimia, maupun Biologi (misal: Campbell, at all. 2003. Biologi. Edisi ke-5 jilid 1. Hal: 307) menyatakan seperti yang tersebut di atas. Sehingga penentuan Gugus : Gula-basa nitrogen-phosphat tidak boleh serampangan harus mengikuti kaidah kimiawi dari nukleotida. Mari teman-teman guru Biologi untuk mencermatinya.
Hasil Akhir Respirasi Aerob 36 ATP/38ATP?
Banyak buku-buku Biologi SMA menjelaskan bahwa hasil akhir dari respirasi aerob 36 ATP dengan asumsi NADH sitoplasmik masuk ke dalam mitokondria membutuhkan 2 ATP. Namun demikian jika kita membaca buku dari Michael E. Houston dengan judul Biochemestry Primer For Exercise Scince tahun 2006 hal ;126-127 ataupun buku dari Larry Rex Engelking dengan judul Text Book of Veterinary Physiological Chemistry tahun 2004 hal ; 199-202 dijelaskan tidak demikian. Menurut kedua buku tersebut ATP tidak dibutuhkan saat NADH sitoplasmik memasuki Mitokondria akan tetapi digunakan shuttle/ulang-alik dalam pengangkutannya. Jika pengangkutan NADH sitoplasmik menggunakan shuttle Malat maka hasil akhir 38 ATP (seperti pada sel jantung) hal ini terjadi karena NADH sitoplasmik yang masuk sesampainya di mitokondria tetap dalam bentuk NADH. Jika NADH sitoplasmik diangkut melalui shuttle Glyserol-3P (mis. otot terbang serangga, sel otak, sel otot putih dan hati dari mamalia) maka hasil akhir dari respirasi aerob adalah 36 ATP karena NADH sitoplasmik dalam shuttle glyserol-3P sesampainya di dalam mitokondria akan menjadi FADH2 . Sehingga hasil akhir respirasi aerob dapat berjumlah 36 ATP ataupun 38 ATP sesuai dengan shuttle apa yang digunakan NADH sitoplasmik untuk memasuki mitokondria (Karena membran mitokondria impermeable terhadap NADH maka tidaklah mungkin ada pengangkutan NADH sitoplasmik secara langsung ke dalam mitokondria).
Minggu, 04 Oktober 2009
METODE PRAKTIS PENYELESAIAN SOAL-SOAL PERSILANGAN DIHIBRID ATAU LEBIH DALAM PEMBELAJARAN GENETIKA
Metode praktis penyelesaian soal-soal persilangan dihibrid atau lebih dalam pembelajaran genetika kelas XII IPA semester I, didasarkan pada penguasaan jumlah kombinasi yang terbentuk dalam suatu persilangan dan penguasaan berbagai persilangan monohibrid, karena persilangan dihibrid atau lebih pada dasarnya identik dengan hasil kali dari persilangan monohibridnya. Apabila dasar penguasaan metode praktis tersebut telah dikuasai maka soal-soal persilangan dihibrid atau lebih dalam pembelajaran genetika bila dapat diselesaikan dengan kuadrat Punnet, pasti dapat diselesaikan dengan metode praktis ini. Metode Praktis ini memiliki kecepatan dan ketepatan di dalam penyelesaian soal-soal persilangan dihibrid atau lebih dalam pembelajaran genetika dibandingkan kuadrat Punnet.
Langganan:
Komentar (Atom)