Rabu, 06 Januari 2010

Miskonsep Buku BSE Biologi kelas XII karangan Indun Kistinah & Endang Sri Lestari pada Materi Metabolisme

1. Halaman 44
a. Gambar 2.6 struktur NAD : ikatan antara adenin dengan gula ribosa dan nikotinamid dengan gula ribosa tidak terhubung, seharusnya nikotinamid dan adenin terikat pada C no. 5 dari gula pentosanya sedangkan pada gb. 2.6 rantai C no. 5 tidak ada tampak gugus gula penyusunnya seperti senyawa kimia berkarbon 4 sehingga gugus adenin dan gugus nikotinamid tidak terhubung.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 147
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 100
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 163
- Murray, Robert K., et all. Biokimia Harper. Jakarta: Erlangga. Hal : 71
- Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 85
b. Kalimat pada alinia ke-2 dikatakan ”......, jika molekul NAD direduksi menjadi molekul NADH2 .....” : Yang benar jika NAD+ direduksi maka akan menjadi NADH bukan NADH2 demikian juga NADP+ jika direduksi akan menjadi NADPH bukan NADP H2.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 146 – 147
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 100
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 162 – 163
- Murray, Robert K., et all. 1995. Biokimia Harper. Jakarta: Erlangga. Hal : 70 – 74
- Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 85
- Dewick, Paul M. 2009. Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach. West Sussex: John Wiley & Sons. Hal: 24 – 25
- Albert, B. 2008. Essential Cell Biology. New York : Garland Science. Hal : 110

2. Halaman 45
a. Gambar 2.7 Reaksi glikolisis : Reaksi kimia perubahan glukosa-6-P menjadi fruktosa-6-P tidak membutuhkan ATP tetapi pada gambar tertera dibutuhkan 1 molekul ATP
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 148
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 260 – 261
- Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 117
b. Keterangan dari glikolisis : ”Glikolisis ini terjadi pada saat sel memecah moleul glukosa............yang melalui dua rangkaian reaksi yaitu rangkaian I (pelepasan energi) dan rangkaian II (membutuhkan oksigen).....” :
• Reaksi awal dari glikolisis yaitu dari glukosa sampai terbentuknya fruktosa-1,6-diP (3 reaksi kimia I) reaksi ini malah membutuhkan 2 ATP dan ini proses reaksi kimia tidak dapat dikatakan sebagai pelepasan energi tetapi reaksi tersebut membutuhkan energi.
• Sedangkan reaksi kimia dari fruktosa-1,6-diP sampai terbentuknya 2 molekul asam piruvat (7 reaksi kimia) reaksi ini menghasilkan 4 ATP dan reaksi glikolisis ini tidak pernah membutuhkan oksigen karena semua proses reaksi Glikolisis terjadi di sitoplasma. Respirasi Aerob maupun Anaerob juga melalui glikolisis.
Dasar : - Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 164 - 168
- Swanson, Todd A. Et all. 2006. Biochemistry and Molecular Biology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Hal: 89

3. Halaman 46
a. Ulasan Rangkaian I : ”..........Jadi untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa-1,6-diP dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya fruktosa -1,6-diP masuk ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton fosfat...........”
• kata dibutuhkan berarti menggunakan jadi bukan -2 ATP akan tetapi penulisan tetap 2 ATP, karena menggunakan berarti hutang (-) jika (-) bertemu (-) hasilnya akan positif, untuk jumlah akhir ATP kata membutuhkan jelas digunakan untuk mengurangi hasil akhir. Jadi jika ada pertanyaan berapa ATP yang dibutuhkan untuk reaksi I dari glikolisis jawabnya haruslah 2 ATP bukan -2 ATP.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hal : 148 - 151
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 258 – 269
- Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 116
- Pack, Philip E. 2007. Cliff AP Biologi. Hoboken: Wiley Publishing. Hal : 45
• 10 tahap reaksi glikolisis terjadi di sitoplasma (sitosol) dari sel, jadi tidaklah mungkin tahapan dari glikolisis terjadi di mitokondria.
Dasar : - Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 116 dan seluruh literature yang kami tulis di atas
• perubahan fruktosa-1,6-diP menjadi dua senyawa kimia yaitu 1 molekul Gliseraldehid-3-P dan 1 molekul dihidroksiaseton-P (bukan dehidroksik aseton fosfat) yang terjadi di sitoplasma sel merupakan reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim Aldolase. Karena kata de- berarti kehilangan (degeneratif) sedangkan di- berarti dua.
Dasar : - McMurry, J. & Tadhg P. Begley. 2005. The OrganicChemistry of Biological Pathways. Colorado: Roberts and Company Publisher. Hal : 199 dan seluruh literature yang kami tulis di atas.
b. Ulasan Rangkaian II
”Rangkaian II (membutuhkan oksigen) berlangsung di dalam mitokondria.....”
• Proses keseluruhan 10 tahap reaksi glikolisis tidak dibutuhkan oksigen dan seluruh proses dari 10 tahap glikolisis terjadi di sitoplasma sel.
Dasar : - Goldberg, Deborah T. 2007. Barron’s AP Biologi. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 116 dan semua literature yang kami tulis di atas.
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 262

4. Halaman 47
a. ”Selama berlangsungnya reaksi oksigen yang diambil dari air untuk digunalan mengoksidasi dua atom C menjadi CO2, proses tersebut disebut dekarboksilasi oksidatif”.
• Dekarboksilasi oksidatif adalah suatu proses dehidrogenase yang melibatkan pemindahan gugus karboksil sebagai molekul CO2 dan gugus asetil sebagai asetil-Co.A (Lehninger: 116). Rangkaian reaksi kimia ini membutuhkan 3 enzim utama yaitu Dekarboksilai piruvat, dehirolipoil transasetilase, dan dihidrolipoil dehidrogenase yang mana dalam prosesnya tidak menggunakan oksigen sehingga tidak dapat disebut reaksi oksigen. CO2 yang terbentuk dari hasil reaksi yang dikatalisis oleh enzim piruvat dekarboksilase murni berasal dari asam piruvat. Adapun kata oksidasi diambil dari adanya senyawa kimia yang kehilangan elektron dalam prosesnya yaitu reaksi yang dikatalis oleh enzim dehidrolipoil dehidrogenase sehingga reaksi tersebut disebut dekarboksilasi oksidatif.
Dasar : - Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 116 dan 118
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 168
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 289 – 290
b. Gb. Gambar2.8
• Pada awal reaksi (dekarboksilasi osidatif) Asam piruvat diubah menjadi as. Piruvat, dan pada siklus Krebs saat reaksi : asam α-ketoglutarat menjadi as suksinat dihasilkan FADH2, sesungguhnya yang benar 2 as. Piruvat diubah menjadi 2 asetyl-Co.A dan pada reaksi as. α-ketoglutarat menjadi succynil-Co.A tidak dihasilkan FADH2 tetapi dihasilkan NADH dan juga CO2.
Dasar : - Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal : 169 dan semua buku yang kami tulis di atas.

5. Halaman 48
”...............Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP dan 4 CO2 serta 8 pasang atom H yang akan masuk ke rantai transpor elektron”.
• Hasil akhir tidak dapat di tulis 8 pasang atom H saja tetapi harus ditulis dalam bentuk ikatan kimianya yaitu 6 NADH + 6 H+ dan 2 FADH2 (untuk 6 NADH + 6 H+ sering hanya ditulis 6 NADH) yang berasal dari dua kali siklus Krebs.
Dasar : - Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 296
6. Halaman 49
a. Gb. 2.9 Bagan transformasi energi : pada sitokrom aa3 pusat reaksi berupa ion Cu yang mengalami reaksi redoks (kupro = Cu+ - kupri = Cu2+).
• Dari berbagai literatur pusat reaksi dari semua sitokrom adalah ion Fe yang akan mengalami reaksi redoks (fero2+ menjadi bentuk feri 3+ atau sebaliknya). Pada buku Lehninger hal :164 hanya dikatakan unsur Cu yang menalami perubahan redoks kupro-kupri berpartisipasi dengan kedua gugus heme akan tetapi dengan jelas ion Fe merupakan pusat reaksi dari sitokrom aa3.
Dasar : - Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 158 dan 164
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 304
- Bordanier, Carolyn D., et all.2007. Handbook of nutrition and food. Boca Raton: Taylor & Francis Group. Hal : 130
b. Keterangan hasil 38 ATP : ”...........dan 6 ATP dari siklus Krebs
(berasal dari 10 NADH)..............”.
• Jika transpor elektron respiratorius tidak dimunculkan tetapi dekarboksilasi oksidatif diikutsertakan maka hasil ATP pada daur Krebs tidak mungkin hanya 6 ATP dan NADH dari siklus Krebs tidaklah 10 NADH akan tetapi akan dihasilkan 24 ATP berasal dari 2 ATP pada tingkat substrat + 18 ATP dari 6 NADH melalui fosforilasi oksidasi (transpor elektron) + 4 ATP dari 2 FADH2(melalui transpor elektron). Karena 10 NADH itu berasal dari = 2NADH hasil glikolisis + 2 NADH hasil dekarboksilasi oksidasi + 6 NADH hasil daur Krebs.
Demikian juga keterangan 1) untuk hasil ATP dari 10 NADH tidak mungkin menghasilkan 34 ATP tetapi hanya 30 ATP dari 10 NADH X 3 ATP (bukan selama 3 kali). 34 ATP berasal dari 10 NADH dari proses fosforilasi oksidasi (transpor elektron respiratorius) + 4 ATP dari reaksi tingkat substrat pada glikolisis = 2 ATP dan daur Krebs 2 ATP. Untuk keterangan 2) 4 ATP bukan berasal dari 2 NADH tetapi dari 2 FADH2 serta bukan selama 2 kali tetapi 2 FADH2 X 2 ATP.
Catatan : hasil akhir respirasi aerob 38 ATP jika shuttle malat digunakan dalam pengangkutan NADH hasil glikolisis ke mitokondria dan 36 ATP apabila shuttle glyserol-P yang digunakannya, hal ini terjadi karena membran mitokondria impermeabel terhadap NAD+ ataupun NADH sehingga untuk memasuki mitokondria dibutuhkan ulang-alik/shuttle malat ataupun aspartat .
Dasar : - Swason, Todd A.,et all. 2008. Biochemistry and Molecular Biology. Philadelphia: Lipincott Williams & Wilkins. Hal: 96 – 98.
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 307 – 308

7. Halaman 50
” 8 ATP – 2 NADH = 8 – 2(3ATP) = 2 ATP”
• Keterangan ini akan menjadi rancu karena 2 ATP yang terbentuk dari proses respirasi anaerob baik fermentasi as. Laktat maupun fermentasi alkohol berasal dari proses glikolisis. Keterangan di atas sesungguhnya dipergunakan untuk menyatakan energi dalam bentuk ATP pada fermentasi (respirasi anaerob) jika dibandingkan dengan proses glikolisis pada respirasi aerob akan kehilangan 2 (3ATP) karena 2 molekul NADH hasil dari glikolisis pada fermentasi tidak masuk ke dalam rantai transpor respiratorius tetapi sebagai pereduksi (donor elektron dan ion H+) langsung yang terjadi di dalam sitoplasma/sitosol.
Dasar : - Pommerville, Jeffrey C. 2008. Alcamo’s Fundamentals of Microbiology : Body Systems. Sudbury: Johns and artlett Publishers. Hal : 172 – 174
- Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : fermentasi as. Laktat Hal : 88 – 89 sedangkan untuk fermentasi alkohol Hal : 102 – 103

8. Halaman 55
”...., jikla elektronnya berasal dari fotosistem I bersifat nonsiklus dan apabila elektronnya berasal dari fotosistem II bersifat siklus”.
9. Halaman 56
”...., elektronnya berasal dari P700. Elektron yang terlempar keluar orbit dan ditangkap oleh akseptor elektron yaitu NADPH kemudian elektron bersamaan dengan 2H- berasal dari pecahan H2O mengikuti jalannya elektron siklik..............”.
• Mohon dilihat gb. 2.10 tampak jelas jika elektron berasal dari Fotosistem I dan kembali ke fotosistem I yang disebut arus elektron siklik (siklus). Sedangkan jika elektron mengalir dari fotosistem II ke fotosistem I yang bekerja adalah Ps. I dan Ps. II disebut arus elektron non siklik sehingga aliran elektron untuk arus elektron siklik : Ps. I ke Ps. I sedangkan untuk arus elektron nonsiklik : H2O Ps. II Ps. I NADP+
• Jadi tampak jelas bahwa jika Ps. II bekerja pasti Ps. I juga ikut bekerja dalam arus elektron nonsiklik bukan siklik.
Dasar : - Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid2. jakarta: Erlangga. Hal : 361 – 366
- Page, David S.1997.Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga. Hal : 320 – 322
- Campbell, Neil A., et all.2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal :
- Goldberg, Deborah T. 2003. How to Prepare for AP Biology. New York: Barron’s Educational Series. Hal : 74 – 76

10. Halaman 57 & 58
• Contoh kemosintesis pada point : a. Bagan reaksi kimia dari bakteri belerang kemosintetik (hal. 58) digunakan cahaya dan klorofil, seharusnya tidak menggunakan cahya ataupun klorofil. Pada bagan reaksi kimia sintesis karbohidrat secara kemosintesis juga digunakan cahaya dan klorofil (hal. 59), reaksi tertera pada hal 59 tentang bakteri belerang itu bukan kemosintesis tetapi ftosintesis yaitu bakteri belerang ungu (Chromatium) seharusnya tidak dicantumkan cahaya dan klorofil.
Dasar : - Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Hal : 837 & 838

Hormat kami:
JOKO SURYANTO, S.Pd.
Unit Kerja :
SMAN 2 PURBALINGGA
Alamat unit kerja :
Jl. Pucung Rumbak Bancar Purbalingga (0281)892180
Kontak Person:
085291147406

Tidak ada komentar:

Posting Komentar